si Sasa si kerudung

“Hah, cape kerjaan pada blom selesai!! Semua pelajaran ada ulangan!! Arghhhh” cercaan Kinanti. Membayangkan tugas yang sangat banyak dan menumpuk didepan mata pastinya membuat otaknya tidak lagi berpikir jernih. Keinginannya untuk bergurau dan menikmati santai hari-hari bersama teman teman sekelas hanya mimpi. Belum lagi Sasa sedang on bad mood, mukanya semasam mangga muda, selera humornya lenyap tak bersuara, lengkingan suaranya teredam,Kinanti tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan agar Sasa bisa berteriak-teriak. Kini dalam otaknya terlukis beberapa jam yang lalu saat Kinanti tanpa babibu bertransit ria di kursi orang lain dan meninggalkan Sasa sendiri. Kinanti berpikir keras, “apa Sasa ngambek gara-gara gw tinggal ya?” rasa bersalah timbul. “kalau gw minta maaf atau pura-pura ngga tau, pasti mukanya ketekuk tekuk, sambil mulutnya memmbentuk huruf O, belum lagi matanya yang keliatan banget sebel nya, mati gw!!” Kinanti sadar betul bahwa temannya yang punya rasa seni tinggi satu ini tukang ngambek. Tiba tiba “Tiiii… sini ngapa?! Gw sendirian nih!” lengkingan Sasa kayanya terdengar lagi, “Hehee.. gw liat tugas lo ya Sa..”, “Ngok!!” jawab Sasa, pastinya dengan mimik yang sesuai dengan bayangan Kinanti.