
Mata Anata menatap sinar redup yang terpancar dari beberapa langit diatas kepalanya, iya terbayang beberapa bulan yang lalu saat masih bersama Rangga. Terpampang jelas malam-malam nya hanya untuk menunggu kedatangan Rangga, bayangan muncul saat untuk pertama kali nya iya membuat kan cake istimewa penuh cinta, teringat kembali saat ‘MOBIL’ brengsek yang menyebabkan hubungan nya dengan Rangga menjadi renggang. Iya tau bahwa Rangga tak akan setega itu, iya paham bahwa hanya keadaan yang membuatnya harus kehilangan Rangga. Saat ini, malam ini ketika hanya secercah sinar bintang dalam gelapnya kamar membuat iya kembali terhuyung, karena tak akan ada lagi jalan untuk nya merebut cinta sang Rangga.
No comments:
Post a Comment