
Aya menangis dalam ruangan sempit ukuran 3x3 meter itu sambil mengusap deras air matanya. Aya merasa sangat bersalah, iya tidak suka berada dalam posisi seperti buah simalakama. Kini keputusannya untuk menjalin hubungan dengan Eki kembali dipertanyakan. Dimata Aya Eki adalah cowo yang sangat romantis plus plus. Di sisi lain Aya tau betul bahwa banyak yang menganggap Eki tidak pantas mendapatkan dirinya yang sempurna ini. Eki kasar, semaunya sendiri, dan sangat tidak disiplin. Aya sadar bahwa Eki sangat sering mengingkari janji dan menyakitinya, tapi cinta memang mampu membutakan segalanya, bahkan sikap perfeksionis yang dianutnya runtuh dalam hitungan detik. Aya hilang kendali ketika masalah tak henti-hentinya menerpa jalinan hubungan mereka. Tapi jauh didasar hati seorang cewe cengeng dan rapuh seperti Aya, iya optimis bahwa Eki memang lekaki yang ditakdirkan untuknya, bahwa orang-orang yang menJUDGE Eki tidak berhak atas apapun termasuk atas cintanya yang tulus terhadap Eki.
sumpah bahasa lo keren banget !!
ReplyDeletengena banget mei..
kok bisa sih?
Emang gw menganut perfeksionis ya?
Siapa itu Aya? Bukankah dia hanya secercah pelangi yang indahnya tidak berujung sampai di bumi?
ReplyDeleteaya adalah gambaran perasaan seseorang, yah mungkin indahnya tak sempat mengenai bumi, tapi namaya kekal abadi
ReplyDelete