Tuesday, May 22, 2012

cerita Princy

dinding kamar berwarna biru membisu membiarkan kedua orang itu tenggelam dalam diam. dari gerak keduanya mengisyaratkan kesal. ada sesuatu yang dipikirkan. ada sesuatu yang keduanya akui mengganggu pikiran mereka meninggalkan suara suara anak kecil dalam tv berbicara sendiri. setelah tak kuat lagi membendung kesal sendiri salah satu dari mereka memulai. seakan air sungai yang meluap tanpa bisa ditahan oleh pintu air, perlahan tanpa disadari luapannya menghancurkan bendungan.

princy: harus gimana lagi sih biar dia sadar? kenapa masih nyindir macem macem? bukannya udah jelas kalo gue suka sama dia? cape!
ve: iya, tau kok. cape! sama gue juga cape!


kedua sahabat ini kembali terdiam. ve sadar dan sangat paham yang dialami princy. sudah sering princy mengeluhkan hal yang sama. begitu pula princy, ia sangat mengerti hal yang dikeluhkan ve pasti masalah laki-laki yang sekarang jadi pacarnya.

***

ve mengambil sebuah pena, menggoreskannya tanpa suara pada kertas kertas lusuh yang menunggu dihadapannya. ia galau apa yang akan ditulisnya. yang ia pikirkan hanya masalah princy. walaupun ia memilih masalah yang sama, sama pelik, sama menguras hati, sama sama ingin sekali dilupakan tapi tak mungkin dilakukan.

princy jangan menyerah, meskipun sangat sulit posisi kamu. meskipun hatinya tak terbaca. meskipun langkahnya bimbang. meskipun sikapnya berubah ubah. namun Kafi pasti masih menyimpan rasa. meskipun dia telah memilih yang lain, namun aku yakin sikapnya padamu jelas menggambarkan itu.  Kafi memang semaunya datang dan pergi, tapi mungkin itu karena dia bingung. mungkin posisinya lebih sulit dari posisimu. bersabar sayang. aku mengerti meski sangat ingin pergi dan sudah berkali kali menutup hati. namun siapapun tak bisa menyalahkan hati

*****

No comments:

Post a Comment