dia berjalan cepat, wajahnya masam menatapku
aku bertanya mengapa
dia masih menatapku, masam..
pikirku ada yang salah, entah aku atau dia
selalu kucoba tanyakan resah hati nya
namun dia berkata tidak
di saat lain, aku kesal
menunggunya sadar sangat lah lelah
disela kesah ku dia datang
wajahnya datar
entah mengapa mendengar derap langkahnya buatku bersemangat
aku yakin itu dia
derapnya berbeda aku tau itu dia
aku tersenyum menyambutnya
meninggalkan setiap kesal tak bersisa
mengapa begitu sulit menerobos hati itu
mengapa wajah itu seakan selalu menyimpan sesuatu
mengapa begitu sulit membuatnya bercerita
mungkin memang tidak ada yang perlu bercerita
mungkin hanya aku yang terlalu takut menyakitinya
hanya dengan melihatnya tersenyum, seakan cukup untukku
senyum nya lah yang buatku tenang tentang mu
dia yang baik, dia yang selalu membuatku tersenyum
dia berbau manis, berwajah manis
tentu saja itu menurut ku
hai marmut lucu, mengapa kau penuh teka teki?